Kamis, 14 April 2011

Kamera Obscura




Kamera Obscura yang Mengubah Dunia
 

Surat kabar terkemuka di Inggris, The Independent pada edisi 11 Maret 2006 sempat menurunkan sebuah artikel yang sangat menarik bertajuk ”Bagaimana para inventor muslim mengubah dunia.” The Independent menyebut sekitar 20 penemuan penting para ilmuwan Muslim yang mampu mengubah peradaban umat manusia, salah satunya adalah penciptaan kamera obscura.

Kamera merupakan salah satu penemuan penting yang dicapai umat manusia. Lewat jepretan dan bidikan kamera, manusia bisa merekam dan mengabadikan beragam bentuk gambar mulai dari sel manusia hingga galaksi di luar angkasa. Teknologi pembuatan kamera, kini dikuasai peradaban Barat serta Jepang. Sehingga, banyak umat Muslim yang meyakini kamera berasal dari peradaban Barat.

Jauh sebelum masyarakat Barat menemukannya, prinsip-prinsip dasar pembuatan kamera telah dicetuskan seorang sarjana Muslim sekitar 1.000 tahun silam. Peletak prinsip kerja kamera itu adalah seorang saintis legendaris Muslim bernama Ibnu al-Haitham. Pada akhir abad ke-10 M, al-Haitham berhasil menemukan sebuah kamera obscura.

Itulah salah satu karya al-Haitham yang paling menumental. Penemuan yang sangat inspiratif itu berhasil dilakukan al-Haithan bersama Kamaluddin al-Farisi. Keduanya berhasil meneliti dan merekam fenomena kamera obscura. Penemuan itu berawal ketika keduanya mempelajari gerhana matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar.

Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai ”ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.

“Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M),” ungkap Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective.

Dunia mengenal al-Haitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya itu, sang fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap.

Bradley Steffens dalam karyanya berjudul Ibn al-Haytham:First Scientist mengungkapkan bahwa Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. “Dia merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura,” papar Bradley.

Istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera).

Setelah itu, penggunaan lensa pada kamera onscura juga dilakukan Giovanni Batista della Porta (1535–1615 M). Ada pula yang menyebutkan bahwa istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pertama kali diperkenalkan di Barat oleh Joseph Kepler (1571 – 1630 M). Kepler meningkatkan fungsi kamera itu dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif, sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (prinsip digunakan dalam dunia lensa foto jarak jauh modern).

Setelah itu, Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera yang berbentuk kecil, tanpa kabel, jenisnya kotak kamera obscura pada 1665 M. Setelah 900 tahun dari penemuan al-Haitham pelat-pelat foto pertama kali digunakan secara permanen untuk menangkap gambar yang dihasilkan oleh kamera obscura. Foto permanen pertama diambil oleh Joseph Nicephore Niepce di Prancis pada 1827.

Tahun 1855, Roger Fenton menggunakan plat kaca negatif untuk mengambil gambar dari tentara Inggris selama Perang Crimean. Dia mengembangkan plat-plat dalam perjalanan kamar gelapnya – yang dikonversi gerbong. Tahun 1888, George Eastman mengembangkan prinsip kerja kamera obscura ciptaan al-Hitham dengan baik sekali. Eastman menciptakan kamera kodak. Sejak itulah, kamera terus berubah mengikuti perkembangan teknologi.

Sebuah versi kamera obscura digunakan dalam Perang Dunia I untuk melihat pesawat terbang dan pengukuran kinerja. Pada Perang Dunia II kamera obscura juga digunakan untuk memeriksa keakuratan navigasi perangkat radio. Begitulah penciptaan kamera obscura yang dicapai al-Haitham mampu mengubah peradaban dunia.

Peradaban dunia modern tentu sangat berutang budi kepada ahli fisika Muslim yang lahir di Kota Basrah, Irak. Al-Haitham selama hidupnya telah menulis lebih dari 200 karya ilmiah. Semua didedikasikannya untuk kemajuan peradaban manusia. Sayangnya, umat Muslim lebih terpesona pada pencapaian teknologi Barat, sehingga kurang menghargai dan mengapresiasi pencapaian ilmuwan Muslim di era kejayaan Islam.


Sejarah Sang Penemu Kamera Obscura

Tahukah Anda, kata kamera yang digunakan saat ini berasal dari bahasa Arab, yakni qamara ? Istilah itu muncul berkat kerja keras al-Hatham. Bapak fisika modern itu terlahir dengan nama Abu Ali al-Hasan Ibnu al-Hasan Ibnu al-Haitham di Kota Basrah, Persia, saat Dinasti Buwaih dari Persia menguasai Kekhalifahan Abbasiyah.

Sejak kecil al-Haitham ydikenal berotak encer. Ia menempuh pendidikan pertamanya di tanah kelahirannya. Beranjak dewasa ia merintis kariernya sebagai pegawai pemerintah di Basrah. Namun, Al-Haitham lebih tertarik untuk menimba ilmu dari pada menjadi pegawai pemerintah. Setelah itu, ia merantau ke Ahwaz dan metropolis intelektual dunia saat itu yakni kota Baghdad. Di kedua kota itu ia menimba beragam ilmu. Ghirah keilmuannya yang tinggi membawanya terdampar hingga ke Mesir.

Al-Haitham pun sempat mengenyam pendidikan di Universitas al-Azhar yang didirikan Kekhalifahan Fatimiyah. Setelah itu, secara otodidak, ia mempelajari hingga menguasai beragam disiplin ilmu seperti ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, fisika, dan filsafat.

Secara serius dia mengkaji dan mempelajari seluk-beluk ilmu optik. Beragam teori tentang ilmu optik telah dilahirkan dan dicetuskannya. Dialah orang pertama yang menulis dan menemukan pelbagai data penting mengenai cahaya. Konon, dia telah menulis tak kurang dari 200 judul buku.

Dalam salah satu kitab yang ditulisnya, Alhazen – begitu dunia Barat menyebutnya – juga menjelaskan tentang ragam cahaya yang muncul saat matahari terbenam. Ia pun mencetuskan teori tentang berbagai macam fenomena fisik seperti bayangan, gerhana, dan juga pelangi.

Keberhasilan lainnya yang terbilang fenomenal adalah kemampuannya menggambarkan indra penglihatan manusia secara detail. Tak heran, jika ‘Bapak Optik’ dunia itu mampu memecahkan rekor sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Hebatnya lagi, ia mampu menjelaskan secara ilmiah proses bagaimana manusia bisa melihat.

Teori yang dilahirkannya juga mampu mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa manusia bisa melihat karena ada cahaya keluar dari mata yang mengenai objek. Berbeda dengan keduanya, Ibnu Haytham mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa justru objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat.

Secara detail, Al-Haitham pun menjelaskan sistem penglihatan mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu sendiri. Ia juga menjelaskan secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris, kornea, lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan manusia. Hasil penelitian Al-Haitham itu lalu dikembangkan Ibnu Firnas di Spanyol dengan membuat kaca mata.

Dalam buku lainnya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris berjudul Light On Twilight Phenomena, al-Haitham membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.

Menurut Al-Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur. Warna merah pada senja akan hilang apabila matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Ia pun menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.

Al-Haitham juga mencetuskan teori lensa pembesar. Teori itu digunakan para saintis di Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Sayangnya, hanya sedikit yang terisa. Bahkan karya monumentalnya, Kitab al-Manazhir , tidak diketahui lagi keberadaannya. Orang hanya bisa mempelajari terjemahannya yang ditulis dalam bahasa Latin. she/desy susilawati/heri ruslan. Artikel ini sepenuhnya saya salin dari http://main.man3malang.com/index.php?name=News&file=article&sid=2077

Selasa, 05 April 2011

Mesut Ozil Biography


Mesut ozil, demikianlah sebutan untuk pemain ini. Dia merupakan salah satu talenta terbesar jerman dan Sejak cideranya michael ballack dia menjadi andalan timnas jerman. Pemuda sopan berambut jabrik ini sejak lama menjadi sensasi, terhitung dari tahun 2007 persatuan sepakbola Jerman dan Turki memperebutkan pria kelahiran Gelsenkirchen ini bak memperebutkan bocah yang hilang. Akhirnya, Özil menolak tawaran turki dan bermain untuk tim nasional Jerman. Dan Sejak itu Özil secara resmi menanggalkan kewarganegaraan Turki dan beralih menjadi Jerman. Meski tim nasional Turki menuntut kembalinya 'si anak hilang'. Demikian sepenggal kisah ozil sang sutradara lapangan tengah berdarah Turki yang memilih untuk meninggalkan tanah leluhurnya.

Karir Profesional
Kebintangan mesut ozil mencuat sejak bergabung dengan klub Werder Bremen, Bremen menggaet Ozil dari Schalke pada 31 Januari 2008 dengan nilai transfer EUR 4,3 juta. Dia dikontrak sampai 30 Juni 2011. Di musim pertama bersama Bremen, Ozil langsung menjadi starter yang selalu terlihat berbahaya saat bola berada di kakinya. Özil memiliki kelebihan di kaki kiri. Dengan kemampuan mengolah bola, jago tendangan bebas, dan jago memberi assits,Dia menjadi andalan di lini tengah Werder Bremen. Bersama Bremen dia mengantarkan juara Piala Jerman (DFB Pokal) tahun 2009, yang pada final melawan Bayer Leverkusen yang berakhir 1- 0 itu, dia mencetak satu-satunya gol untuk kemenangan werder bremen.

Karir Internasional
Selain mengantarkan werder bremen juara, Mesut Ozil terpilih sebagai pemain terbaik Bundesliga paruh musim 2009-2010. Penentuan pemilihan pemain bola terbaik Bundesliga tersebut diadakan harian olahraga Jerman Kicker. Kemenangan Ozil diperoleh setelah menyisihkan dua kandidat kuat lainnya, yaitu striker Bayer Leverkusen Stefan Kiessling, yang juga merupakan top scorer sementara Bundesliga diurutan kedua dengan 22,9 persen suara serta gelandang kawakan Hamburg SV, Ze Roberto yang berada di urutan ketiga dengan perolehan 9,6 persen suara. Ozil sendiri didukung 38,1 persen di antara 228 pemain yang menjadi responden.
Untuk karir internasionalnya, Özil dipanggil untuk tim U-17 Jerman pada bulan September 2006. Dan kemudian di tahun 2007 ia telah menjadi pasukan tim U-21 Jerman. Puncaknya pada tanggal 29 Juni 2009 Özil menjadi man of the match pada final Piala Eropa U-21 dimana kala itu Jerman menundukkan Inggris dengan skor 4-0 , Ozil sang maestro menyumbangkan 1 gol dan 2 assist pada laga tersebut. Penampilannya yang menawan di tim U-21 membuat pelatih jerman Joachim Loew memberikan kesempatan kepadanya untuk masuk tim senior Jerman. Debut pertamanya untuk tim nasional yaitu pada saat Jerman melakoni pertandingan persahabatan kontra Norwegia pada tanggal 11 Februari 2009. Dan kini Mesut Özil menjadi salah satu 'tank tempur' muda tim panzer. “Oezil adalah hadiah bagi sepak bola Jerman”.ujar loew. 

 Kehidupan Pribadi
Sebagai pemain yang beragama muslim ,mesut ozil tidak lupa menglafalkan ayat-ayat suci al-quran sebelum bertanding dan menganggap dirinya peraduan dua budaya. Turki dan Jerman. "Teknik dan rasa mengolah bola berasal dari Turki yang juga leluhur saya. Adapun disiplin, sikap, dan keinginan selalu sempurna di lapangan merupakan bagian diri saya sebagai orang Jerman," ujar pemain kelahiran 15 October 1988 itu.
Hubungan asmara mesut ozil baru tercium saat Perayaan ulang tahun ke-111 Werder Bremen , Gelandang Jerman berusia 21 tahun itu telah menjalin hubungan dengan Anna-Maria Lagerblom. Hubungan mereka sudah terjalin sejak Mei 2009, tapi baru ketika perayaan itulah mereka berdua tampil di depan publik."Saya tak mau mengomentari pertanyaan tentang kehidupan pribadi," ucap Oezil sambil tersenyum . Anna-Maria adalah adik dari penyanyi Jerman yaitu Sarah Connors yang pada bulan Juni 2010 telah berganti agama yaitu Islam.


Mesut Özil
Informasi pribadi
Tanggal lahir 15 Oktober 1988 (umur 22)
Tempat lahir    Gelsenkirchen, Jerman Barat
Tinggi 1.80 m (5 ft 11 in)
Posisi bermain Gelandang serang
Informasi klub
Klub saat ini Real Madrid
Nomor 23
Karier junior
1995–1998
1998–1999
1999–2000
2000–2005
2005–2006
DJK Westfalia 04 Gelsenkirchen
DJK Teutonia Schalke-Nord
DJK Falke Gelsenkirchen
Rot-Weiss Essen
Schalke 04
Karier senior1
Tahun Klub Tampil (Gol)
2006–2007
2008–2010
2010-
Schalke
Werder Bremen
Real Madrid
30 (0)
38 (4)   
Tim nasional2
2006–2007
2007–
2009–
Jerman U-19
Jerman U-21
Jerman
11 (4)
11 (4)
0 1 (1)

relógio do mundo